Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga
menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar
ini mencegah apapun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum.
Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak
menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di
angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat
memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat
diamati.
Kecepatan lubang hitam
tersebut setelah diukur mencapai lebih dari 400.000 kilometer per jam dan
ukuran lubang hitam sangat bervariasi, sejak yang super padat dengan berat
jutaan atau bahkan miliaran berat matahari hingga massa bintang yang lebih
ringan.
Istilah lubang hitam yang pertama kali diberikan oleh John Archibald
Wheeler pada 1969 sebagai ganti nama yang terlalu panjang, yaitu completely
gravitational collapsed stars. Wheeler memberi nama demikian karena
singularitas ini tak bisa dilihat karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan
gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas
atau lazimnya disebut sebagai Event Horizon (radiusnya dihitung dengan rumus
jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg
massa lubang hitam, C = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya,
wilayah ini disebut sebagai lubang hitam. Teori adanya lubang hitam pertama
kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell dan Pierre-Simon Laplace,
selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada
tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein,
dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak
astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi di alam semesta ini
mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi termasuk galaksi bimasakti.
Bintang-bintang di alam semesta (jauh lebih besar
daripada matahari) tidak akan lenyap dalam periode jutaan tahun seperti massa
yang lebih kecil. Bintang-bintang itu baru lenyap bila terjadi ledakan nuklir
yang sangat besar. Ledakan yang dikenal sebagai supernova terjadi bila gravitasi bintang menjadi sangat kuat
sehingga menghancurkan dirinya sendiri.
Tetapi pada beberapa bintang, gravitasinya amat besar
sehingga penghancuran terus menerus terjadi, merusak segala sesuatu di
dalamnya. Kepadatan benda itu terus meningkat dan memaksa gravitasi terus
meningkat pula, sampai tak ada satupun yang bebas dari pengaruhnya, bahkan
cahaya sekalipun. Hasilnya adalah “Blackhole” alias Lubang Hitam. Apapun yang
masuk ke dalam tarikan gravitasi objek tersebut tidak bisa melarikan diri.
Meskipun tak tampak, lubang hitam bisa dideteksi dengan satelit sinar-X. Lubang
hitam pertama ditemukan di sistem perbintangan Cygnus tahun 1972.
Banyak objek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan
pernah menjadi lubang hitam karena tekanan gravitasi pada matahari dan bumi
tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang
sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk objek yang bermassa
sangat besar, tekanan gravitasi lah yang menang.
Dalam proses pembentukan
lubang hitam terdapat beberapa teori yaitu:
1.TEORI RELATIVITAS
UMUM
Pada 1976, pakar astrofisika ternama, Stephen Hawking
mengemukakan teori bahwa lubang hitam terbentuk dari bintang raksasa yang
tekanan gravitasinya luar biasa besar sehingga menarik energi dan materi di
dekatnya. Energi dan materi itu diyakininya
akan musnah ditelan lubang hitam.
2. TEORI FISIKA KUANTUM
Teori fisika kuantum berlawanan dengan teori
relativitas umum. Teori fisika kuantum menyatakan bahwa materi dan energi tidak
bisa dihancurkan, namun hanya berganti wujud. Hawking sempat menyatakan kalau
sejatinya materi yang terisap lubang hitam akan mengalir menuju jagad raya
baru.
Tetapi setelah dipikir kembali oleh Hawking, ia
akhirnya menyatakan bahwa lubang hitam tidak menghancurkan segala yang
diisapnya, namun menyimpan apa yang diisapnya dalam waktu lama. Setelah lubang
hitam rusak dan mati, apa yang pernah diisapnya dipancarkan kembali ke jagad
raya dalam keadaan tercerai-berai.
TEORI REVOLUSI BINTANG
Menurut teori evolusi bintang, lubang hitam berasal
dari sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan lebih dari 25,000
derajat celcius. Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yang memakan waktu
kira-kira 10 juta tahun, ia menjadi bintang biru raksasa. Kemudian, bintang itu
menjadi dingin dan menjadi bintang merah raksasa. Dalam fase itulah, akibat
tarikan gravitasi-nya sendiri, bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat
atau disebut dengan Supernova dan menghasilkan dua jenis bintang yaitu bintang
Netron dan lubang hitam.
Pengamatan dari teleskop sinar-X ruang angkasa selama
lebih dari satu dekade menunjukkan kekuatan tarikan gravitasi lubang hitam
menyebabkan banyak bintang yang hancur dan ditelan olehnya. Ahli-ahli astronomi
sudah berhasil mengamati bagaimana proses lubang hitam menyedot gas yang
berterbangan di sekitarnya. Gas yang disedot itu menjadi panas sehingga
memancarkan radiasi dalam berbagai panjang gelombang, mulai dari gelombang
radio hingga gelombang sinar-X.
Lubang hitam memiliki dua
jenis umum yaitu lubang hitam Stellar dan lubang hitam Supermassive. Perbedaan dari kedua jenis lubang hitam
tersebut yaitu lubang hitam Stellar terbentuk setelah
bintang dengan ukuran besar mati,
tetapi lubang hitam Supermassive belum diketahui proses
terbentuknya namun diperkirakan terjadi pada awal penciptaan jagatraya.
Kemudian massa
dari lubang hitam supermassive dapat mencapai beberapa
juta hingga milyaran kali massa lubang
hitam stellar.
Menurut para ahli diperkirakan di setiap pusat galaksi terdapat lubang hitam suppermasive. Dengan kekuatan gravitasinya maka keseluruhan galaksi berputar mengelilinginya.
Ada dua fase dari lubang hitam supermassive yaitu masa aktif yaitu "memakan" benda yang ada di sekitarnya dan fase di mana sudah tidak aktif. Pada fase pertama lubang hitam tidak kelihatan hitam, bahkan kelihatan sangat terang dan mengeluarkan gas dengan kecepatan sangat tinggi
Pada fase ini segala macam benda termasuk bintang ataupun benda yang bersinar pun di makan sehingga mengeluarkan cahaya yang terang, bahkan 2 galaxy bisa bersatu karena saling tarik menarik. Lubang hitam dianggap sebagai objek luar angkasa yang paling merusak. Setelah fase pertama selesai, lubang tidak makan lagi maka baru kelihatan hitam, tetapi kalau ada yang lewat akan tertarik.